Tradisi menuliskan pribadi Yusuf, suami Maria sebagai seorang tukang
kayu di kota Nazareth. Ia seorang bangsawan yang saleh dan sederhana.
Darah kebangsawanannya mengalir dari Raja Daud leluhurnya. Kesucian dan
kesalehannya terlihat di dalam ketaatannya pada kehendak Allah untuk
menerima Maria sebagai istrinya serta mendampingi Maria dalam
membesarkan Yesus, Putera Allah yang menjadi manusia. Kesederhanaannya
terlihat dalam pekerjaannya sebagai seorang tukang kayu, dan cara
hidupnya yang biasa-biasa saja di dalam masyarakat.
Dalam pribadi Yusuf, pekerjaan tangan memperoleh suatu dimensi ilahi. Kerja meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah dan memungkinkan manusia turut serta di dalam karya penciptaan dan penyelamatan Allah. Atas dasar inilah gereja pada masa kepemimpinan Paus Pius XII menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari Raya Santo Yusuf Pekerja, sekaligus menetapkan sebagai Hari Buruh. Yusuf selanjutnya diangkat sebagai pelindung para karyawan/buruh yang bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar